Eosinofil memiliki diameter kira-kira 8
μm dengan inti sel biasanya berupa bilobus, kadang dapat ditemui tiga atau lebih lobus. Eosinofil
ditandai oleh granul kristaloid besar yang dikenal sebagai granul spesifik atau sekunder, berwarna merah terang setelah pewarnaan dengan zat pewarna asam
seperti eosin pada mikroskop cahaya.
Pembentukan
eosinofil terjadi di sum-sum tulang yang merupakan tempat terjadinya
hematopoiesis. Pematangan granulosit ditandai dengan sintesis protein oleh
retikulum endoplasma kasar dan kompleks
Golgi dalam dua tahap. Tahap pertama, protein yang dihasilkan akan dikemas
dalam granul azurofilik. Pada tahap
kedua, protein yang dihasilkan dikemas dalam granul spesifik yang digunakan
untuk berbagai aktivitas.
Diferensiasi
eosinofil terjadi akibat pengaruh dari T-cell derived eosinophilopoietic
cytokines dan growth factor yaitu
interleukin-5 (IL-5), interleukin-3 (IL-3), dan Granulocyte/Macrophage-Colony Stimulating
Factor (GM-CSF). IL-3 dan GM-CSF memiliki peran dalam hematopoiesis turunan sel
darah yang lain, sedangkan IL-5 bersifat lebih spesifik terhadap perkembangan
dari eosinofil
Eosinofil
memiliki fungsi yang dijalankan dalam peran yang berbeda, yaitu dalam peran
efektor dan peran kolaboratif. Eosinofil memiliki kemampuan melakukan fagositosis
dan eliminasi bakteri dan mikroorganisme lainnya. Eosinofil menghasilkan dua mediator
lipid yang terlibat dalam penyakit alergi (termasuk asma) yaitu leukotrien C4 dan
PlateletActivating Factor (PAF). Mediator tersebut menyebabkan kontraksi otot
polos saluran napas, meningkatkan produksi mukus, meningkatkan permeabilitas vaskular,
dan membantu infiltrasi eosinofil dan neutrofil. Eosinofil diyakini memiliki kemampuan
untuk bekerja sama dengan limfosit dan sel imun serta mesenkimal lain yang
berperan dalam kesehatan dan penyakit, seperti kemampuan berperan sebagai
antigen presenting cell (APC)
Sumber : Demas
Nico M. Manurung, Ellyza Nasrul, Irvan Medison , Gambaran Jumlah Eosinofil
Darah Tepi Penderita Asma Bronkial di Bangsal Paru RSUP Dr. M. Djamil Padan, Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, Jurnal Kesehatan Andalas. 2013
0 comments:
Post a Comment