·
KLASIFIKASI
-
Eschercia coli
-
Klebsiella sp
-
Amoeba
-
Salmonella
-
Shigella
Mikrograf dari Shigella sp
Shigella adalah genus gamma proteobacteria dalam keluarga Enterobacteriaceae. Shigella adalah bakteri Gram-negatif, nonmotile, dan merupakan kuman patogen usus yang dikenal sebagai agen penyebab penyakit disentri basiler.Bakteri ini menginfeksi saluran pencernaan dan menyebabkan berbagai gejala, dari diare, kram, muntah, dan mual, sampai komplikasi yang lebih serius dan penyakit.
Terdapat 4 species organisme:
1.
Shigella sonnei, menyebabkan disentri ringan dan
bertanggung jawab atas 95% kasus di Inggris.
2.
Shigella flexneri, menyebabkan disentri sedan, timbul
terutama di negara tropis dan subtropis dan bertanggung jawab atas 5% kasus di
Inggris terutama di rumah sakit jiwa.
3.
Shigella boydii, menyebabkan disentri sedang, timbul
terutama di negara tropis dan subtropis.
4.
Shigella shiga, menyebabkan disentri berat, timbul
terutama di Timur jauh.
·
MORFOLOGI
Ciri khas organisme ini adalah bentuk kokobasil ditemukan pada
biakan muda. Shigella merupakan basil
Gram Negatif, ukuran 0,5 – 0,7 µm x 2 – 3 µm, tidak berflagel.
·
FISIOLOGI
Sifat – sifat pertumbuhan
Semua Shigella meragikan
glukosa. Bakteri ini tidak meragikan laktosa kecuali S. sonei. Ketidak mampuannya
meragikan laktosa membedakan bakteri- bakteri Shigella pada perbenihan diferensial. Bakteri ini membentuk asam
dari karbohidrat, tetapi jarang menghasilkan gas. Bakteri ini juga dibagi
menjadi bakteri yang meragikan manitol dan yang tidak.
Aerob dan fakultatif anaerob, pH pertumbuhan 6,4 – 7,8 dan suhu
pertumbuhan optimum 37oC kecuali Shigella
sonnei dapat tumbuh pada suhu 45oC. Sifat biokimia yang khas
adalah negatif pada reaksi fermentasi adonitol, tidak membentuk gas pada
fermentasi glukosa, tidak membentuk H2S kecuali S. flexneri, negatif terhadap sitrat, DNAse, lisin, fenilalanin,
sukrosa, urease, VP, manitol, laktosa kecuali S. sonei meragi laktosa
secara lambat, manitol, xylosa dan negatif pada tes motilitas.
Sifat koloni kuman adalah sebagai berikut: kecil, halus, tidak
berwarna bila ditanam pada agar SS, EMB, Endo, Mac Conkey.
·
SIFAT BIAKAN
Shigella bersifat fakultatif anaerob tetapi paling
baik tumbuh secara aerobik. Koloninya konveks, bulat, transparan dengan
pinggir-pinggir utuh mencapai diameter kira-kira 2mm dalam 24 jam.
·
STRUKTUR ANTIGEN
Shigella mempunyai struktur antigen yang kompleks. Sebagian besar
kuman mempunyai antigen O yang juga dimiliki oleh kuman enterik lainnya.
Antigen somatik O Shigella adalah
lipopolisakarida. Spesifikasi serologiknya bergantung pada polisakarida itu.
Terdapat lebih dari 40 serotipe. Klasifikasi Shigella didasarkan pada sifat-sifat biokimia dan antigennya.
Golongan dan jenis
|
Manitol
|
Ornitin Dekarboksilase
|
|
Shigella dysenteriae
|
A
|
-
|
-
|
Shigella flexneri
|
B
|
+
|
-
|
Shigella boydii
|
C
|
+
|
-
|
Shigella sonnei
|
D
|
+
|
+
|
·
PATOGENISITAS
Faktor-faktor patogenitas:
-
Daya invasi
-
Enterotoksin
-
Nerotoksin dan Sitotoksin
Shigella sangat menular. Infeksi Shigella hampir selalu terbatas pada
saluran pencernaan, invasi ke aliran darah sangat jarang.
Shigella merupakan
genus basil Gram negatif yang menyebabkan disentri basiler. Infeksi Shigella dapat terjadi melalui mulut.
Disentri menyebar melalui kontaminasi feces pada makanan dan minuman., WC,
pegangan pintu, seprai dan lain-lain dan juga dengan perantara lalat yang terkontaminasi dengan tinja. Disentri merupakan peradangan akut pada
kolon.
Shigellosis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh berbagai spesies Shigella. Orang yang terinfeksi dengan Shigella
mengembangkan diare, demam dan kram perut memulai satu atau dua hari setelah
mereka terkena bakteri. Diare sering berdarah. Shigellosis biasanya sembuh
dalam 5 sampai 7 hari, tetapi pada beberapa orang, terutama anak muda dan orang
tua, diare bisa begitu parah sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit.
Sebuah infeksi berat dengan demam tinggi juga dapat dikaitkan dengan kejang
pada anak kurang dari 2 tahun.
Bakteri Shigella
menghasilkan racun yang dapat menyerang lapisan usus besar, menyebabkan
pembengkakan, luka pada dinding usus, dan diare berdarah. Dalam kasus
Shigellosis yang sangat parah, seseorang mungkin mengalami kejang (kejang),
leher kaku, sakit kepala, kelelahan ekstrim, dan kebingungan. Shigellosis juga
dapat menyebabkan dehidrasi dan dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi
lain, seperti arthritis, ruam kulit, dan gagal ginjal.
Gejala lain Shigellosis termasuk:
-
abdominal cramps atau kram perut
-
high fever atau demam tinggi
-
loss of appetite atau kehilangan nafsu makan
-
nausea and vomiting atau mual dan muntah
-
painful bowel movements atau gerakan usus yang menyakitkan
·
DIAGNOSIS LABORATORIUM
A. Bahan : Tinja segar, lendir, dan usapan
rektum untuk pembiakan. Sejumlah besar leukosit dan darah merah sering dapat
terlihat secara mikroskopik dalam tinja. Bahan serum, bila diinginkan, harus
diambil tiap 10 hari untuk menunjukan kenaikan titer aglutinasi antibodi.
B. Biakan: Bahan digoreskan pada perbenihan
diferensial (misalnya, Mac Conkey atau agar EMB) dan pada perbenihan selektif
(agar enterik Hektoen atau agar Salmonella-Shigella),
yang menekan Enterobacteriaceae lain dan organisme gram-positif. Koloni-koloni
yang tidak berwarna (laktosa negatif) diinokulasikan ke dalam perbenihan agar
triplet gula besi.
C. Serologi: Orang normal mempunyai
aglutinin terhadap berbagai spesies Shigella.
Tetapi, serangkaian penetapan titer antibodi dengan selang waktu 10 hari
dapat menunjukkan kenaikan antibodi spesifik. Serologi tidak digunakan untuk
mendiagnosis infeksi Shigella.
·
PENCEGAHAN
Usaha pengendalian harus diarahkan pada
pembersihan bakteri dari sumber-sumber dengan cara:
(1) Pengendalian sanitasi air, makanan dan
susu, pembuangan sampah serta pengendalian lalat (kebersihan lingkungan).
(2) Isolasi penderita, pengobatan carrier dan disinfeksi ekskreta.
(3) Penemuan kasus-kasus subklinik dan
pembawa bakteri, khususnya pada para pengurus makanan.
(4) Serta khlorinasi air minum.
(5) Penanganan, penyimpanan, dan persiapan
makanan juga dapat membantu mencegah infeksi Shigella.
·
PENGOBATAN
Beberapa kasus Shigellosis tidak memerlukan pengobatan, tetapi antibiotik
akan diberikan untuk memperpendek penyakit dan untuk mencegah penyebaran
bakteri kepada orang lain. Hindari pemberian obat bebas untuk muntah atau diare
kecuali dokter merekomendasikan mereka, karena mereka dapat memperpanjang penyakit.
daftar pustaka :
Nugroho, Edi dkk.1996.Mikrobiologi kedokteran.EGC:Jakarta
0 comments:
Post a Comment